Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) telah mengesahkan resolusi mendesak milisi Houthi Yaman menyetop serangan terhadap kapal-kapal di jalur perdagangan Laut Merah.
Voting digelar pada Rabu (10/1) waktu New York, dengan 11 suara mendukung, 0 menolak, dan empat abstain.
Empat negara yang memilih abstain itu di antaranya China dan Rusia selaku negara anggota tetap DK PBB dan pemegang hak veto, serta Aljazair dan Mozambik sebagai anggota tidak tetap DK PBB.
Lantas apa alasan Rusia dan China memilih abstain dan tidak menggunakan hak vetonya dalam voting resolusi terkait Houthi ini?
Alasan China-Rusia abstain
Dikutip dari laman resmi Perserikatan Bangsa Bangsa, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia membeberkan “sisi berbahaya” dari resolusi yang diajukan Amerika Serikat itu.
Nebenzia menyebut resolusi ini tidak boleh menjadi preseden. Dia juga menyebut hukum internasional berkaitan dengan kebebasan navigasi di masa damai, bukan di masa perang.
Dia menyayangkan sifat politisasi resolusi tersebut, serta menuduh adanya unsur politisasi yang disuarakan Amerika Serikat.
Meski mengutuk serangan terhadap kapal-kapal sipil di Laut Merah, delegasi Rusia menyatakan bahwa tujuan resolusi tersebut bukan lah menjamin keselamatan navigasi Laut Merah, namun menjadi upaya untuk melegitimasi tindakan koalisi pimpinan AS dan Inggris.
Penghapusan “hubungan sebab akibat” dalam isi resolusi juga digunakan oleh China dan Aljazair, untuk membenarkan sikap abstain mereka.https://nutriapel.com/