Jakarta, CNBC Indonesia – Kini, pengguna bisa melihat link yang pernah dikunjungi melalui pengaturan Link History milik Facebook. Namun, ini juga akan dimanfaatkan perusahaan untuk mengintip lebih dalam pada aktivitas pengguna.
Fitur tersebut akan membuat daftar link yang diklik melalui aplikasi mobile. Sementara untuk Meta, induk usaha Instagram dan Facebook, akan dimanfaatkan sebagai iklan bertarget.
“Anda tidak akan pernah kehilangan link lagi,” kata Facebook dalam pesan pop-up dikutip dari Gizmodo, Jumat (5/1/2024).
Perusahaan menambahkan, “jika Anda mengizinkan, kami akan menggunakan informasi untuk meningkatkan iklan diseluruh teknologi Meta.”
Gizmodo menuliskan pengguna Facebook didorong untuk menyetujui hal tersebut. Karena tombol persetujuan terus dimunculkan dalam pesan pop-up.
Facebook tak menyebutkan informasi soal cara Facebook memantau apa yang dilakukan pengguna setelah link dibuka. Menurut Gizmodo, nampaknya hanya mencatat yang link yang diklik oleh pengguna.
Tidak jelas juga soal keamanan pengguna pada fitur tersebut. Saat ditanyakan terkait hal itu, juru bicara Meta tidak menjawab pertanyaan dan hanya merujuk pada laman bantuan terkait fitur.
Facebook berjanji tidak akan menyimpan data dalam Link History. Data akan dihapus dalam waktu 90 hari jika mematikan pengaturan fitur.
Fitur baru tersebut belum tersedia untuk semua pengguna. Facebook mengatakan akan diluncurkan secara global “seiring berjalannya waktu.” https://merujaksore.com/