Jakarta, CNBC Indonesia – Produsen es krim dan minuman teh asal China, Mixue Bingcheng dan Guming, berencana untuk melakukan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering atau IPO) di Bursa Hong Kong. Melansir dari Reuters, dua jaringan Mixue terbesar di China, yakni Mixue Group dan Guming Holdings mengajukan IPO ke Bursa Hong Kong pada Selasa (2/1/2024) lalu.
Saat ini, Mixue memiliki sekitar 36 ribu gerai, termasuk di Indonesia dan berencana meraih dana US$500 juta hingga US$1 miliar, atau setara Rp7,76 triliun hingga Rp15,52 triliun (asumsi kurs Rp 15.521/US$).
Di balik puluhan ribu gerai di seluruh dunia dan target dana Rp15,52 triliun tersebut, siapakah sosok pemilik Mixue?
Zhang Hongchao adalah sosok di balik populernya Mixue di dunia. Zhang mendirikan Mixue pada 1997 sebagai kedai es serut saat masih menduduki kursi perguruan tinggi.
Saat itu, Zhang membuka kedai pertamanya di sekitar sekolah di Zhengzhou, Provinsi Henan, China, yang secara ekonomi belum begitu maju. Kedai es serut itu diberi nama Mixue Bingcheng.
Dikutip dari FoodTalks, Zhang mendapat modal hasil pinjaman sebesar 4.000 yuan atau sekitar Rp8,72 juta (asumsi kurs saat ini Rp2.180/yuan) dari neneknya untuk membuka kedai.
Akibat modal awal yang sangat terbatas, peralatan toko Mixue pada saat itu juga sangat sederhana. Zhang hanya memiliki freezer, beberapa bangku, dan meja lipat. Bahkan, mesin es serut untuk memproduksi es dirakit sendiri oleh Zhang dengan membeli motor, turntable, dan cutter.
Pada 2007, ketika toko es krimnya tak mampu memenuhi demand atau permintaan konsumen, Zhang Hongchao memutuskan untuk menjual hak waralaba. Tahun itu, puluhan toko Mixue dibuka dengan cepat di Provinsi Henan, tempat kantor pusat berada.
Setahun kemudian, yakni 2008, Mixue Bingcheng secara resmi didirikan sebagai perusahaan dengan lebih dari 180 toko waralaba. Kemudian, Mixue Bingcheng menjalin kerja sama dengan Zhengzhou Baodao Trading Co., Ltd untuk mengembangkan waralaba di seluruh negeri pada 2010.
Pada 2012, Mixue Bingcheng membangun pabrik pusat untuk menguasai rantai pasok dan mencapai swasembada. Dua tahun kemudian alias 2014, Mixue mendirikan pusat logistik di Jiaozuo, Provinsi Henan. https://tehmasnisdingin.com/