Jakarta, CNBC Indonesia – Belakangan heboh kabar mengenai Wings Group dan Djarum Group hengkang dari daftar investor Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kabar itu kemudian dibantah oleh Otorita IKN.
“Otorita Ibu Kota Nusantara menyatakan bahwa Wings Group dan Djarum Group tergabung dalam konsorsium investor pembangunan Ibu Kota Nusantara,” kata Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw, dikutip Sabtu (6/1/2024).
Dikonfirmasi terpisah, Head of Corporate Communications & CSR Wings Group Indonesia Sheila Kansil mengatakan pihaknya tetap ikut serta di dalam Konsorsium Nusantara IKN. Akan tetapi keterlibatan perusahaan yang dibangun oleh Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto ini hanya bersifat non-komersial, salah satu contohnya adalah pembangunan botanical garden.
“Wings Group berkomitmen untuk ikut serta dalam pembangunan IKN,” ujarnya dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (6/1/2024).
Hal senada juga dikatakan oleh Corporate Communications Manager Djarum, Budi Darmawan yang mengatakan ikut meramaikan pembangunan yang sama.
“Djarum tetap di IKN, untuk kembangkan botanical garden. Investasinya masih belum terdeteksi. Pasti besar juga,” ujarnya saat dihubungi oleh CNBC Indonesia.
Seperti diketahui, pemerintah serius melakukan mempercepat pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan mengajak para pengusaha untuk berinvestasi di kawasan Kalimantan Timur tersebut. Tujuannya agar tercipta pemerataan ekonomi yang selama ini hanya tinggi di kota-kota besar saja.
Dikutip dari paparan Otorita IKN, investor pelopor yang telah melaksanakan groundbreaking tahap pertama kata dia sebanyak empat investor. Pertama ialah konsorsium nusantara.
Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw mengatakan konsorsium tersebut terdiri dari Agung Sedayu Group, Salim Group, Astra Group, Sinar Mas Group, Kawan Lama Group, Mulia Group, Pulau Intan, Alfa Group (alfamart), Barito Pacific, Adaro Group, Djarum Group, dan Wings Group.
Selain konsorsium nusantara, investor lainnya adalah Vasanta Innopark yang membangun hotel, RS Abdi Waluyo untuk rumah sakit, dan FIFA untuk pelatihan sepak bola internasional.
Total dari investasi empat investor yang telah groundbreaking pada tahap pertama itu kata Agung mencapai Rp 23,1 triliun atau menjadi porsi terbesar dari total kucuran investasi 2023 yang Rp 41 triliun. https://saladbiji.com/